Komitmen Forsa IKN Diperkuat dalam Pertemuan dengan Presiden Jokowi di Solo
Buruh Asahan - Forum Bersama Ibu Kota Nusantara (Forsa IKN) baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi Forsa IKN untuk memperkuat komitmennya dalam mengawal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) selama 20 tahun ke depan.
Ketua Umum Forsa IKN, Ariasa Hadibroto Supit, menyampaikan rasa hormat atas masukan dan dukungan yang diberikan Presiden Joko Widodo, sebagai tokoh penggagas proyek ambisius ini.
"Kami Forsa IKN menghadap Pak Jokowi karena beliau adalah tokoh yang mengawali pembangunan IKN. Kami pastikan Forsa IKN akan menjadi mitra strategis pemerintah untuk IKN," ungkap Ariasa.
Pertemuan ini berlangsung bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yaitu pada 28 Oktober 2024, dengan dihadiri pengurus pusat lainnya, termasuk Sekjen Forsa IKN, Faridah SH. Ariasa menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan visi IKN yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam diskusi, Presiden Jokowi berpesan bahwa inisiatif IKN diharapkan lahir dari masyarakat itu sendiri.
"Presiden Jokowi berpesan agar inisiatif untuk IKN diharapkan datang dari rakyat sendiri. Ini adalah hal baik yang muncul dari masyarakat yang peduli terhadap kondisi bangsa dan negara. Tentunya, ini baik asalkan konkret dan tujuannya jelas," ujar Ariasa, mengutip pesan Presiden.
Jokowi juga menyampaikan agar Forsa IKN turut berfokus pada sektor usaha kecil dan menengah serta menciptakan konsep hunian yang ramah bagi generasi muda.
"Forum ini juga akan membentuk Investor Club untuk calon investor IKN. Banyak anggotanya terdiri dari diaspora Indonesia yang telah lama tinggal di luar negeri," tambah Ariasa.
Dalam rangka melibatkan seluruh lapisan masyarakat, Forsa IKN berkomitmen untuk terus menyerap aspirasi dari berbagai daerah dan memperkuat rasa kepemilikan terhadap IKN. Sejak berdiri pada 19 Juli 2024, Forsa IKN tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi publik dalam pembangunan IKN.
Ariasa menyebutkan bahwa Forsa IKN telah merangkul keterlibatan dari 38 provinsi dan melibatkan 36 bidang yang menggambarkan konsep "Indonesia Sentris." Hal ini diyakini dapat memperkuat identitas IKN sebagai milik seluruh rakyat Indonesia.
“Di Forsa IKN, kami mengupayakan keterlibatan anggota dari 38 provinsi dalam setiap bidang yang jumlahnya 36. Upaya ini menarik benang merah terhadap konsep Indonesia Sentris,” ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Deputi Otorita IKN, Forsa IKN juga telah menggelar diskusi dan penselarasan program kerja guna memastikan semua elemen masyarakat terlibat. Menurut Ariasa, keterlibatan masyarakat menjadi elemen kunci dalam menjaga keberlanjutan proyek ini.
“Mengawal kerja-kerja IKN secara substantif bukan hanya mengenai mengawal peninggalan Jokowi, tetapi juga mengawal simbol pusat peradaban Indonesia ke depan. Generasi Z dan Alfa yang akan menikmatinya. Ini adalah kerja-kerja kebangsaan,” tutup Ariasa.
Pertemuan dengan Presiden Jokowi dianggap sebagai langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara Forsa IKN dengan berbagai elemen bangsa, sejalan dengan upaya menciptakan IKN yang inklusif dan berdaya saing.